Pandemi COVID-19 telah mengakibatkan perubahan cepat dalam kehidupan masyarakat dan membatasi interaksi mereka sehingga masyarakat dunia harus beradaptasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Akibatnya, diplomasi digital juga mengalami transformasi yang signifikan untuk menjaga kepentingan bangsa.
Pembuatan kebijakan, termasuk kebijakan luar negeri, terkendala oleh pelarangan, pembatasan, dan ketidakpastian selama pandemi. Namun, teknologi digital telah membantu meruntuhkan segala hambatan tersebut. Apa yang sebelumnya terlihat sulit, atau bahkan tidak mungkin, sekarang dapat dilakukan.
International Conference on Digital Diplomacy (ICDD) bertujuan untuk mengembangkan dan memperluas pertukaran gagasan, keahlian, pengalaman, serta mencari peluang kerja sama ke depan melalui diplomasi digital antar negara di seluruh dunia.
Konferensi ini akan membahas:
- Penggunaan diplomasi digital di masa pandemi;
- Berbagi pengetahuan, keahlian, dan pengalaman dalam menggunakan teknologi digital sebagai instrumen diplomatik;
- Tantangan, peluang, dan masa depan diplomasi digital, termasuk efektivitas penggunaannya selama ini;
- Kolaborasi dan dukungan terhadap kerja sama regional untuk mengembangkan tujuan yang dapat diukur dalam diplomasi digital; dan
- Kerjasama saat ini dan yang akan datang dalam pengembangan kapasitas diplomasi digital antar negara-negara peserta.
ICDD akan dihadiri oleh berbagai Menteri dan pemangku kepentingan dari Australia, Brunei Darussalam, Cambodia, Chile, China, Fiji, Finland, India, Indonesia, Japan, Lao PDR, Malaysia, New Zealand, Philippines, Republic of Korea, Singapore, South Africa, Thailand, UK, USA, ddan Viet Nam.