Panel 3

Ben Bland adalah Director of the Southeast Asia Program Lowy Institute, sebuah lembaga wadah pemikir (think tank) bdiang kebijakan skala internasional yang berbasis di Sydney dan penulis dua buku ternama tentang politik Asia. Karya terbarunya adalah Man of Contradictions: Joko Widodo and the Struggle to Remake Indonesia (2020). Buku pertamanya adalah Generation HK: Seeking Identity in China’s Shadow (2017). Saat ini, beliau sedang melakukan proyek riset berbasis data tentang tata kelola internet dan aliran bantuan internasional di Asia Tenggara.

Sebelum bergabung dengan Lowy Institute, Ben adalah koresponden pemenang penghargaan untuk Financial Times, dengan penempatan di Hanoi, Jakarta, dan Hong Kong, serta berpengalaman meliput di Asia Tenggara dan Cina dalam dekade sebelumnya.

Ben mempunyai gelar MA dalam Southeast Asian Studies dari School of Oriental and African Studies, University of London dan gelar sarjana di bidang Sejarah dari University of Cambridge.

Profesor Jovan Kurbalija adalah Executive Director DiploFoundation dan Head Geneva Internet Platform (GIP). Beliau adalah anggota UN Working Group on Internet Governance (2004‒2005), penasihat khusus untuk Chairman UN Internet Governance Forum (2006‒2010), dan anggota High Level Multistakeholder Committee for NETmundial (2013‒2014). Pada periode 2018-2019, beliau menjabat sebagai co-Executive Director di Secretariat of the United Nations (UN) High-level Panel on Digital Cooperation.

Sebagai seorang mantan diplomat, Jovan memiliki latar belakang profesional dan akademis di bidang hukum internasional, diplomasi, dan teknologi informasi. Beliau menjadi pionir di bidang diplomasi siber sejak 1992 ketika mendirikan Unit for Information Technology and Diplomacy di Mediterranean Academy of Diplomatic Studies di Malta, dan kemudian, DiploFoundation.

Mr. Semuel memiliki pengalaman selama lebih dari 20 tahun dalam memimpin bisnis di industri telekomunikasi dan saat ini aktif di organisasi berskala nasional dan internasional yang berkaitan dengan tata kelola dan pemanfaatan internet. Dalam perannya di pemerintahan, ia berfokus untuk melakukan Transformasi Digital pada tiga bidang, yaitu masyarakat, bisnis, dan pemerintah, melalui program pengembangan aplikasi informatika yang dilakukan secara sinergis dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi masyarakat dalam pengembangan digital ekonomi nasional,sekaligus mampu meningkatkan dan mendorong investasi serta penghasilan ekonomi masyarakat.